Pages

Sunday, February 26, 2017

MENABUNG ATAU INVESTASI


Berbeda dengan tabungan, produk investasi lebih ke arah peningkatan aset dalam bentuk imbal balik dari dana yang kita investasikan. Beberapa karakteristik investasi bisa kita lihat berikut ini:
  • Untuk kepentingan jangka panjang, sehingga tidak dapat digunakan untuk kepentingan mendadak atau jaga-jaga
  • Pertumbuhan atau penambahan nilai aset lebih cepat
  • Lebih berisiko, namun dapat memberikan banyak uang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Investasi merupakan penanaman uang pada suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Jadi investasi adalah membeli aset yang diharapkan di masa depan dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Sehingga harapan keuntungan di masa depan merupakan kompensasi atas waktu dan risiko atas investasi yang dilakukan. Ada banyak pilihan berinvestasi, antara lain: deposito, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan sebagainya.

Jenis Investasi

Pada praktiknya, ada 2 jenis aset yang dapat diinvestasikan, yaitu:
  • Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana pada aset yang berwujud, seperti: tanah, emas, bangunan, dan sebagainya.
  • Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana pada aset finansial, seperti: deposito, saham, obligasi, dan sebagainya.
Jadi secara umum investasi di atas bisa digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu: investasi riil dan investasi non riil. Investasi riil merupakan investasi dengan objek investasi berupa obyek riil atau nyata meliputi: properti, tanah, perhiasan, dan lain-lain. Sehingga objek investasi riil dapat memiliki pertambahan nilai serta dapat diakses langsung oleh pemiliknya kapan saja.

Perbedaan investasi riil dengan investasi non riil

Investasi riil dan non riil bisa dilihat dari wujud aset yang diinvestasikan apakah wujud fisiknya terlihat atau hanya dalam bentuk surat berharga. Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini perbedaan di antara keduanya jika dilihat dari berbagai sisi:
  • Aset
Aset investasi riil dapat dirasakan atau dilihat keberadaannya, baik itu tampilannya, ukuran, maupun fisiknya, karena berwujud barang atau benda. Sedangkan investasi non riil hanya dapat dilihat berupa: surat-surat berharga, laporan bulanan, portofolio, dan lain-lain.
  • Perantara atau Broker
Investasi riil tidak ada perantara atau broker, karena pemilik aset menjadi perantara untuk dirinya sendiri. Sehingga tidak ada biaya perantara dan semua keputusan semua di tangan pemilik aset.
  • Kepercayaan
Investasi riil tidak terlalu mementingkan tingkat kepercayaan. Namun berbeda dengan investasi finansial yang sangat membutuhkan tingkat kepercayaan, karena melibatkan profesi berstandar tertentu.

Analisa Penting dalam Melakukan Investasi

Seorang investor yang ingin melakukan investasi, sebaiknya melakukan analisis terlebih dahulu sebelum menentukan keputusan investasinya. Ada 3 analisis yang harus dilakukan, yaitu:
  • Analisis kondisi makro ekonomi
Tahap ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian negara secara makro dalam proses investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis, antara lain: tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
  • Analisis jenis industri
Tahap ini, investor memilih industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan investasi. Sektor yang akan dijadikan investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada pasar modal. Pilihlah sektor dengan indeks bagus untuk investasi jangka panjang.
  • Analisis fundamental perusahaan
Analisis fundamental perusahaan dilakukan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan tersebut terbagi menjadi 5 rasio, yaitu:
  1. Rasio Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
  2. Rasio Aktivitas, yaitu kemampuan serta efisiensi perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktiva perusahaan.
  3. Rasio Utang, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
  4. Rasio Profitabilitas, yaitu tingkat keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan.
  5. Rasio Pasar, yaitu gambaran pasar menghargai saham perusahaan.

No comments:

Post a Comment